Cara Menghitung Berat Badan Ideal Dengan Benar Sesuai BMI

Diposting pada

Jangan pernah meremehkan berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas tidak hanya menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kolesterol tinggi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Lalu, cara menghitung berat badan ideal dengan benar? Tentu bukan hanya kelebihan berat badan saja yang berdampak pada kesehatan namun juga kekurangan berat badan.

Memiliki berat badan yang sehat atau ideal merupakan impian dari setiap orang. Berat badan ideal, tidak terlalu kurus dan tidak kelebihan berat badan, akan meningkatkan kualitas hidup seseorang dan juga membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker stroke, batu empedu, dan gangguan kesehatan lainnya.

Cara Menghitung Berat Badan Ideal Dengan Benar
Cara Menghitung Berat Badan Ideal Dengan Benar

Berat badan ideal setiap orang bergantung pada tinggi badan dan massa otot seseorang. Salah satu cara untuk menghitung berat badan seseorang adalah dengan menggunakan rumus BMI (Body Mass Index) atau disebut juga IMT (Indeks Massa Tubuh).

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

Indeks massa tubuh (alias BMI) diperoleh dengan membagi berat badan dengan tinggi badan dikuadratkan. Berat dihitung dalam kilogram (kg), sedangkan tinggi dihitung dalam meter (m). Berikut rumus untuk memperoleh BMI:

IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)2

Contoh: Berat badan Anda 45 kg dan tinggi badan 162 cm (1,62 m).

Berapakah IMT Anda?

IMT = 45/(162/100)2 = 45/2,6244 = 17,15 kg/m2

Menurut klasifikasi nilai IMT, Anda termasuk kategori kurus. Jadi harus menambah berat badan lagi hingga mencapai nilai ideal.

Sumber Departemen Kesehatan RI menyebutkan, klasifikasi nilai IMT adalah sebagai berikut:

  • < 17.0 : Sangat Kurus
  • 17.0 – 18.5 : Kurus
  • 18.5 – 25.0 : Normal
  • 25.0 – 27.0 : Gemuk
  • > 27.0 : Sangat Gemuk

Meskipun BMI memberikan informasi dasar tentang masalah berat badan dan dapat berfungsi sebagai peringatan tentang obesitas atau kekurang berat badan, anda tidak dapat hanya mengandalkan data BMI. Hasil penghitungan IMT bersifat umum karena tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, ukuran tubuh, usia, ras, dan tingkat aktivitas seseorang. Meski demikian, pengetahuan tentang indeks massa tubuh tetap dibutuhkan sebagai salah satu bentuk pengendalian berat badan.

 

Resiko Obesitas

Menjaga berat badan agar tetap ideal sangat penting untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan sehingga tubuh akan tetap sehat. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan masalah berat badan adalah penyakit jantung. Seseorang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas akan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Obesitas memang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Bahkan kelebihan berat badan sekitar 20% dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika Anda memiliki banyak lemak di perut.

Selain penyakit jantung, penderita obesitas juga beresiko mengidap diabetes tipe 2. Anda dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 dengan menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan nutrisi seimbang, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur. Bagi penderita diabetes tipe 2, aktivitas ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dan mengurangi kebutuhan akan obat diabetes.

Penyakit lain yang berhubungan dengan obesitas adalah kanker usus besar, kanker payudara (pasca menopause), penyakit ginjal, kanker kandung empedu, sleep apnea dan kanker ovarium. Maka dari itu jagalah kesehatan tubuh dengan menjaga berat badan bersama dengan Anlene untuk memberikan nutrisi yang ideal dibutuhkan oleh tubuh. Jangan lupa untuk menghitung menggunakan cara menghitung berat badan ideal dengan benar yang telah dijelaskan di atas.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *