Mengenal Megalodon: Hiu Raksasa dari Masa Lalu

Diposting pada
Hiu raksasa megalodon

Megalodon adalah spesies hiu raksasa yang sudah punah dan pernah hidup sekitar 15,9 hingga 2,6 juta tahun yang lalu.

Tidak hanya menyandang predikat sebagai hiu terbesar yang pernah hidup, tetapi Megalodon juga diperkirakan sebagai ikan terbesar yang pernah ada di muka bumi.

Predator raksasa ini mencapai perkiraan panjang maksimum sekitar 59 kaki atau sekitar 18 meter. Itu berarti sama dengan satu setengah kali panjang hiu paus, yang juga merupakan ikan terbesar di dunia saat ini.

Bahkan, beberapa ilmuwan percaya bahwa raksasa prasejarah ini mungkin bisa tumbuh lebih besar!

Mari kita mengenal lebih jauh tentang hiu raksasa ini!

Seperti Apa Bentuk Megalodon?

Megalodon itu mirip sekali dengan hiu putih besar dewasa ini, tetapi jauh lebih besar dan lebih kuat.

Hidungnya mungkin tidak seruncing hiu putih besar, tetapi rahangnya lebih lebar dan lebih rata.

Hiu raksasa ini memiliki sirip dada yang panjang untuk menyeimbangkan tubuhnya yang besar saat bergerak di air.

Seberapa Besar Hiu Raksasa Ini?

Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa megalodon mungkin mencapai panjang maksimum 25 meter (82 kaki), meskipun konsensus saat ini menunjukkan bahwa panjang maksimum sekitar 18 meter (59 kaki).

Ukuran rata-rata predator ini mungkin sekitar 10,5 meter (34 kaki), dengan berbagai spesies yang mungkin mempunyai ukuran yang berbeda, tergantung di mana hiu purba ini ditemukan.

Sebagai perbandingan, hiu putih terbesar yang pernah ditemukan hanya sekitar 7 meter (23 kaki). Bandingkan dengan megalodon!

perbandingan ukuran hiu
Perbandingan ukuran hiu

Ahli paleontologi (ilmuwan yang mempelajari kehidupan prasejarah) dapat memperkirakan ukuran hiu raksasa ini, dengan cara membandingkan ukuran fosil gigi dan tulang belakang megalodon dengan ukuran hiu yang ada saat ini.

Pada spesies hiu modern, lebar gigi dan panjang tubuh ditemukan berkorelasi. Karena itu para ilmuwan dapat memperkirakan ukuran megalodon berdasarkan lebar giginya.

Gigi megalodon terbesar yang pernah ditemukan memiliki panjang 18,4 cm, itu hampir tiga kali lebih panjang dari gigi hiu putih besar saat ini.

Tak aneh kalau nama Megalodon mempunyai arti “Gigi Besar”, karena sesuai dengan ciri fisiknya yang juga punya gigi yang besar.

perbandingan fosil gigi megalodon dan hiu putih
Perbandingan fosil gigi megalodon dan hiu putih besar

Keluarga Dan Spesies Terkait Hiu Raksasa Ini

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa megalodon tidak terkait erat dengan hiu putih besar, seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Ada beberapa kebingungan tentang hubungan antara hiu purba ini dengan spesies hiu modern.

Dahulu, megalogon dianggap berhubungan erat dengan hiu putih besar Carcharodon carcharias, dan pada awalnya ditempatkan dalam genus dan keluarga yang sama, masing-masing Charcharodon dan Lamnidae. Ini memberi megalodon nama ilmiah Charcharocles megalodon.

Namun, setelah membandingkan gigi hiu raksasa ini dengan spesies lainnya, sebagian besar ilmuwan sekarang percaya bahwa hiu purba ini lebih erat hubungannya dengan hiu lain yang sudah punah, Otodus obliquus, anggota genus Otodus dan keluarga Otodontidae. Karena itu, nama ilmiah megalodon saat ini adalah Otodus megalodon.

Baik keluarga Lamnidae dan keluarga Otodontidae berada dalam urutan Lamniformes, yang berisi banyak hiu saat ini. Anggota Lamniformes dikenal sebagai ‘hiu mackarel’.

Nenek moyang hiu putih besar modern diyakini hidup berdampingan dengan megalodon. Kedua jenis hiu tersebut bahkan mungkin merupakan pesaing dalam hal berburu.

Kapan Megalodon Hidup?

Megalodon hidup selama zaman Miosen dan Pliosen pada Periode Neogen. Diperkirakan telah muncul sekitar 15,9 juta tahun yang lalu pada zaman Miosen Tengah, dan telah punah sekitar 2,6 juta tahun yang lalu pada akhir Zaman Pliosen.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa ikan raksasa ini muncul lebih awal, sekitar 23 juta tahun yang lalu, pada awal zaman Miosen.

(Zaman Miosen berlangsung dari sekitar 23,03 hingga 5,33 juta tahun yang lalu, sedangkan zaman Pliosen berlangsung dari 5,33 hingga 2,58 juta tahun yang lalu).

Di mana Hiu Raksasa ini Hidup?

Megalodon ditemukan di lautan di seluruh dunia. Giginya telah ditemukan di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, India, Australia, Jepang dan Eropa. Satu-satunya benua di mana mereka belum ditemukan adalah Antartika.

Sejumlah fosil megalodon telah ditemukan di daerah dataran tinggi. Ini menunjukkan bahwa daerah-daerah tersebut berada di bawah air ketika predator air ini masih hidup, dan iklim pasti telah berubah sejak megalodon memfosil.

Sebab Kepunahan Megalodon

Pada zaman Miosen Awal, iklimnya cukup hangat, tapi sekitar 14 juta tahun lalu, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Transisi Iklim Miosen Tengah memperlihatkan bahwa suhu global turun secara tiba-tiba.

Kemudian ada lagi penurunan suhu pada 8 juta tahun lalu, dan suhu terus turun selama Zaman Pliosen.

Pendinginan global diperkirakan telah menyebabkan kepunahan megalodon, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, beberapa teori di bawah ini juga memperkuat teori di atas, seperti:

  • Megalodon diperkirakan telah mendiami perairan yang lebih hangat, karena mungkin saja tidak mampu bertahan di lautan baru yang lebih dingin.
  • Pendinginan lautan mungkin telah menyebabkan kepunahan mangsa predator ini.
  • Spesies mangsa yang lebih mampu beradaptasi dengan iklim yang lebih dingin, kemungkinan juga telah bermigrasi ke daerah yang terlalu dingin untuk diikuti hiu raksasa ini. Sehingga, predator ini kehabisan pasokan makanan.
  • Megalodon diperkirakan berkembang biak dekat dengan pantai, di mana anak-anaknya relatif aman dari pemangsa. Namun ketika es terbentuk di kutub dan permukaan laut turun, tempat perawatan yang aman ini lenyap atau tidak dapat diakses oleh hiu.

Siklus Hidup

Berdasarkan metode reproduksi hiu mackarel modern, megalodon diyakini telah melahirkan anak yang sepenuhnya berkembang, melalui proses yang dikenal sebagai ovoviviparity (ovovivipar).

Dalam ovoviviparity, telur menetas di dalam kandungan, dan embrio melanjutkan perkembangannya di dalam kandungan sebelum dilahirkan.

Pada hiu makarel saat ini, embrio pertama yang menetas sebenarnya akan memakan telur lainnya, sistem ini juga dikenal sebagai oophagy.

Makanan dan Mangsa

Megalodon memiliki gigi besar yang berfungsi untuk memakan daging. Karena ukurannya yang sangat besar, ia harus makan makanan dalam jumlah besar.

Makanannya kemungkinan termasuk hewan laut besar seperti ikan paus, ikan besar, dan mungkin hiu lainnya.

Hal ini didukung oleh penemuan fosil tulang paus di mana tanda-tanda dari gigi megalodon terlihat jelas.

Ujung-ujung gigi hiu raksasa ini bahkan telah ditemukan tertanam dalam fosil tulang paus. Mungkin ini disebabkan karena gigi mereka putus saat paus melepaskan diri dari serangan.

Hewan laut yang lebih kecil seperti lumba-lumba, anjing laut dan penyu besar mungkin juga menjadi bagian dari makanan megalodon.

Megalodon dewasa tidak akan pilih-pilih makanan, hewan besar ini harus mengkonsumsi lebih dari satu ton makanan setiap hari untuk mempertahankan hidupnya.

Predator

Karena ukurannya yang sangat besar, hiu raksasa ini diyakini menjadi predator puncak di ekosistem laut pada saat itu. Tanpa predator alami, kemungkinan ancamannya hanya akan datang dari megalodon lain.

Fosil Hiu Raksasa

fosil hiu raksasa megalodon
Rahang megalodon yang ditampilkan di National Aquarium, Baltimore, AS.

Kerangka hiu terbuat dari tulang rawan, jaringan lunak yang membentuk hidung dan telinga kita, tetapi bukan tulang. Ini berarti bahwa tubuh ikan hiu akan hancur lebih cepat sebelum terjadi fosilisasi.

Namun, gigi hiu terbuat dari dentin. Dentin adalah jaringan keras, terkalsifikasi, bahkan lebih keras dan lebih padat dari tulang. Lalu gigi ini juga dilapisi oleh cangkang email keras.

Akibatnya, gigi membutuhkan waktu lebih lama daripada tulang rawan untuk terurai, dan akan menjadi fosil.

Karena hiu melepaskan giginya terus menerus sepanjang hidupnya, maka gigi hiu pun menjadi salah satu jenis fosil yang paling banyak ditemukan.

Tidak mengherankan, kalau sejauh ini jenis fosil hiu raksasa ini yang paling umum ditemukan adalah gigi. Satu-satunya bagian tubuh megalodon lain yang ditemukan adalah bagian tulang belakang.

Apakah Megalodon Masih Hidup?

Menurut para ilmuwan, jawabannya adalah “Tidak!”.

Ada banyak spekulasi mengenai apakah megalodon masih hidup sampai saat ini atau tidak, terutama sejak rilis film aksi ‘The Meg’. Selama bertahun-tahun sejumlah orang bahkan mengklaim telah melihat hiu raksasa ini.

Orang-orang yang percaya bahwa hiu raksasa ini masih hidup berpikir bahwa, masih banyak bagian lautan dunia yang belum dijelajahi, seperti Palung Mariana di Pasifik Barat, sehingga mungkin saja predator raksasa ini masih ada, hanya saja belum ditemukan pada saat ini.

Namun, sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa koloni megalodon yang hidup tidak mungkin ada.

Ada sejumlah alasan mengapa megalodon telah dianggap punah dan tak bisa hidup pada zaman ini:

  • Mayoritas spesies hiu, mendiami air hangat. Megalodon tidak akan mampu bertahan hidup dalam suhu dingin samudera terdalam di mana ia berpotensi hidup tanpa terdeteksi.
  • Karena predator ini memangsa binatang laut besar lainnya, bekas gigitan akan diamati pada spesies laut besar lainnya.
  • Karena hiu raksasa ini berpotensi menanggalkan ribuan gigi selama masa hidupnya, banyak gigi yang baru saja lepas akan muncul di dasar laut, tetapi sampai sekarang tidak pernah ditemukan.
  • Tidak ada fosil megalodon yang berumur kurang dari 2,6 juta tahun telah ditemukan.
  • Kalau memang hiu purba ini menggunakan daerah pantai sebagai tempat berkembang biak, maka tak terlihat aktivitasnya di sana.

Fakta tentang Megalodon

  1. Megalodon adalah hiu terbesar yang pernah hidup.
  2. Beratnya mencapai 50 sampai 75 ton.
  3. Panjangnya antara 12 dan 21 meter.
  4. Panjang giginya mencapai 19 cm.
  5. Hidup dari 15,9 hingga 2,6 juta tahun yang lalu, selama zaman Miosen dan Pliosen pada Periode Neogen.
  6. Nama ‘megalodon’ berarti ‘gigi besar’.
  7. Para ilmuwan memperkirakan bahwa kekuatan gigitan hiu raksasa ini antara 108.514 dan 182.201 newton. (Kekuatan gigitan buaya air asin modern adalah 16.460 newton.)
  8. Kepunahan ikan raksasa ini disebabkan oleh pendinginan global.
  9. Sebagian dari gigi hewan purba ini telah ditemukan pada fosil ikan paus.
  10. Ada beberapa argumen tentang bagaimana megalodon harus diklasifikasikan. Penelitian baru menunjukkan bahwa ikan ini mungkin tidak terkait erat dengan hiu putih besar saat ini seperti yang pernah diperkirakan sebelumnya.
  11. Nama ilmiah hiu raksasa ini adalah Otodus megalodon atau Carcharocles megalodon.

Baca Juga:

Itulah sekilas tentang ikan hiu raksasa megalodon yang pernah menguasai lautan jutaan tahun yang lalu. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan Anda!

One thought on “Mengenal Megalodon: Hiu Raksasa dari Masa Lalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *