Saat ini, pandangan masyarakat tentang gadget untuk anak-anak selalu buruk. Pasalnya, banyak anak yang kecanduan main gadget dan mengakses konten-konten negative yang bisa merusak pola pikir mereka. Tapi, gadget tak selalu buruk untuk anak, jika digunakan dengan bijak. Salah satunya adalah untuk stimuasi tumbuh kembang anak.
Kini, gadget & perangkat media audiovisual tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pengenalan & penggunaan gadget dapat dibagi ke berbagai tahapan usia. Misalnya, anak balita sebaiknya diberikan gadget yang hanya pengenalkan bentuk, warna, dan juga suara. Pada usia ini, peran orangtua lah yang paling penting, bukan gadget. Jadi, gadget hanya dipakai orangtua sebagai sarana edukasi anak.
Adaptasi dengan Zaman
Salah satu dampak positif dari gadget adalah membantu perkembangan fungsi adaptif anak. Kemampuan adaptasi membuat anak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarnya & perkembangan zaman. Di era digital ini, anak dituntut untuk bisa menggunakan gadget yang semakin hari semakin canggih.

Artinya, anak harus tahu fungsi dari gadget & dapat menggunakannya. Anak yang tak dapat mengikuti perkembangan teknologi dapat dikatakan bahwa fungsi adaptifnya tak berkembang normal.
Tapi, fungsi adaptif juga akan menyesuaikan tempat dan budaya. Jika anak tinggal di desa terpencil, bisa jadi ia tidak mengenal gadget di masa kecilnya.
Nilai positif lain dari gadget adalah bahwa gadget memberikan kesempatan anak agar leluasa mencari informasi, terlebih kini anak-anak sekolah dituntut mengerjakan tugas lewat internet.
Tentu saja, orangtua harus mendampinginya, khususnya untuk anak balita. Fungsi orangtua di sini yaitu menjelaskan & membantu anak mengaitkan antara apa yang ada pada gadget dengan apa yang dia lihat di dunia yang nyata.
Kapan Boleh Mengenalkan Gadget?
Meski berguna untuk stimuasi tumbuh kembang anak, ada baiknya orangtua perlu tahu kapan boleh memperkenalkan gadget pada anak. Sebaiknya, anak tidak diperkenalkan dengan gadget saat masih di bawah 18 bulan.
Memasuki usia 18 hingga 24 bulan, orangtua harus menyeleksi pengenalan media ke anak berdasar program yang berkualitas. Pastikan orangtua mendampingi anak selama penggunaan gadget.
Di usia 2 hingga 5 tahun, penggunaan screen media harus dibatasi 1 jam per hari saja, tentu saja untuk program berkualitas tinggi.
Jika usia anak sudah menginjak 6 tahun ke atas, anak sebaiknya diperbolehkan menggunakan gadget dan media elektronik lain. Namun, waktunya tetap harus dibatasi. Orangtua harus memastikan bahwa penggunaan gadget pada anak tidak mengganggu waktu belajar dan istirahat anak.
Solusi Menggunakan Gadget
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang terlalu dini memberikan dampak negative pada anak dalam perkembangan Bahasa & interksi sosial anak. Beberapa dampak gadget untuk pertumbuhan anak seperti berkurangnya kemampuan mengendalikan diri, meningkatnya impulsivitas, mengganggu perkembangan otak, serta menyebabkan gangguan belajar, kognitif, dan atensi.
Penggunaan gadget terlalu lama bisa memicu ketagihan sehingga anak cenderung melawan orangtua, mudah tantrum, dan impulsif. Interaksi yang berlebihan dengan gadget juga mengurangi kesempatan anak berinteraksi & bersosialisasi, interaksi dengan alam berkurang, dan sulit tidur. Bahkan, paparan dengan layar gadget yang lama juga bisa mengganggu fungsi penglihatan.
Sebagai solusi, pilihlah program interaktif yang bisa merangsang stimuasi tumbuh kembang anak. Contohnya adalah program puzzle. Selain itu, kalian bisa mempertimbangkan pengenalan benda, alat transportasi, angka, dan lain sebagainya yang dapat menambah informasi & pengetahuan anak.