Misteri Monumen Yonaguni yang Berada di Dasar Laut – Monumen Yonaguni terletak di dasar laut lepas pantai Yonaguni di selatan kepulauan Ryukyu, Jepang.
Monumen yang dijuluki sebagai “Atlantis Jepang” ini adalah formasi batuan seperti piramida yang terendam di laut, dan dianggap sebagai sisa-sisa peradaban. Monumen ini diperkirakan berusia 10.000 tahun.
Monumen Yonaguni pertama kali ditemukan oleh operator Dive Tour Kihachiro Aratake pada tahun 1985.
Masaaki Kimura adalah seorang ahli geologi kelautan di universitas RyuKyus, Jepang. Ia telah menghabiskan 15 tahun menyelam di tengah anomali Yonaguni.
Selama bertahun-tahun Kimura sampai pada kesimpulan bahwa monumen ini paling pasti adalah buatan manusia.
Struktur Monumen Yonaguni
Menurut Kimura, “Struktur terbesar (monumen Yonaguni) terlihat seperti piramida rumit, monolitik, melangkah naik dari kedalaman 25 meter”.
Struktur itu sendiri terlihat sangat mirip ziggurat, sejenis struktur yang ditemukan di piramida Amerika Latin dan Timur Tengah.
Di sekitarnya ada sepuluh bangunan lainnya, termasuk sebuah kastil, lima bangunan seperti kuil, dan yang tampak seperti stadion besar.
Yang lebih menarik adalah semua struktur bangunan ini dihubungkan oleh jalan dan jalur air.
Monumen ini terbuat dari batuan pasir, dan berasal dari formasi batuan tunggal yang sama, sebuah persegi panjang yang berukuran 150m x 40m dan tingginya mencapai 27m, dengan tepian lurus dan sudut yang sangat tepat.
Seorang ahli geologi kelautan bernama Robert M. Schoch menemani Kimura dan Hancock menyelam pada tahun 1997. Schoch percaya bahwa seluruh monumen itu diciptakan oleh erosi gelombang selama jutaan tahun, dan bahkan sudut jalan dan tangga bangunan semuanya dihasilkan oleh erosi gelombang acak.
Berbeda dengan kesimpulan Schoch, Kimura mengidentifikasi beberapa area yang berbeda di monumen di mana jelas bahwa manusialah yang membuat struktur ini.
Menurut Kimura, bukti bahwa monumen Yonaguni ini adalah buatan manusia, ialah dengan ditemukannya gambar binatang dan beberapa heriogliph yang tidak dikenal. Kesimpulan Kimura menyangkal teori bahwa monumen tersebut tercipta secara alami.
Berbeda lagi menurut legenda masyarakat Okinawa. Mereka menyebut Yonaguni adalah kota para dewa, tempat yang jauh dimana sumber kebahagiaan berasal.
Baca Juga:
Jika Piramida Yonaguni buatan manusia, bagaimana bisa dibangun di bawah air, dan oleh siapa?
Kimura mengklaim bahwa monumen Yonaguni dibangun lebih dari 10.000 tahun yang lalu, saat permukaan laut jauh lebih rendah dari sekarang.
Dan diperkirakan Pulau Yonaguni terhubung dengan daratan utama Taiwan, yang merupakan jalur perdagangan penting pada masa itu.
Dibuktikan dengan beberapa temuan permukiman di dasar laut sepanjang jalur ini.
Menurut Kimura, naiknya permukaan air laut dan gempa yang menyebabkan ditinggalkannya kota ini.
Jadi kesimpulannya, monumen ini adalah buatan manusia, dan pada waktu dibuat ribuan tahun silam, tempat tersebut dulunya adalah daratan.